Jumat, 15 April 2011

Kepercayaan

Pernah tidak merasa menjadi benar-benar musafir? tanpa arah dan tujuan? Ya, itulah yang saya lakukan hari ini.


Semua berawal dari keinginan saya untuk belanja di Gramedia Matraman dan melanjutkan ke Ragusa hingga saya nanti bimbel di BTA. Sebelumnya saya sudah ada janji dengan teman saya, mmm sebut saja Y. Kami sepakat untuk makan es krim di Ragusa bersama G dan A. Namun, pada pagi hari tadi perjanjian itu batal. Karena A sakit, G katanya lagi stress dan Y bersama orang tuanya. Karena saya merasa canggung dan Y menawarkan untuk minggu depan. Ya, saya iyakan.


Setelah itu saya sms H untuk bermain ke rumahnya, kebetulan rumahnya di Tebet. H mengiyakan. Namun, beberapa jam kemudian H tidak bisa dihubungi dan akhirnya saya mencari rumah H (karena saya belum pernah ke rumahnya) dengan instruksi dari teman. Ketika sudah dekat, saya naik ojek dan mencari rumahnya. Namun tidak ketemu. H masih tidak bisa dihubungi. Akhirnya saya mencari masjid untuk solat dengan berjalan kaki dan mencari makan di deket tebet. Lalu saya mencari warnet, ya tempat saya menulis postingan ini adalah warnet Login.net, tebet. kenapa warnet? Ya karena cuma di warnet, tempat singgah yang paling murah. Bisa berjam-jam dengan harga perjamnya 3.000 rupiah.

***


Beberapa hari sebelumnya saya juga merasakan hal seperti ini menunggu kepastian dari orang yang membuat perjanjian dengan saya. Bahkan saya menuggu sampai 4 jam. Saya percaya bahwa dia akan menepatinya. Tapi tidak juga ditepati. Awalnya saya kesal, namun lama-lama sudah biasa saja. Karena saya percaya bahwa ini karakter orang jaman sekarang, susah untuk menepati suatu janji. Selalu ngaret dan sebagainya. Saya juga dulu suka ngaret dan tidak tepat janji. Tapi setelah saya hitung-hitung, kerugian saya jika saya mengingkari janji saya lebih besar dari keuntungan yang saya dapat jika saya menepati janjinya. Oleh sebab itu, saya selalu berusaha menepati janji yang saya buat mulai beberapa minggu yang lalu.


Karena saya yakin,

Kepercayaan bukan tiba-tiba turun dari langit, tapi dibangun dengan usaha. Dan ketika kita merusaknya, susah untuk dibangun kembali.


***


Oleh sebab itu, setelah mengalami kejadian-kejadian yang menguji kesabaran saya, saya tidak mudah percaya dengan orang lain seperti dulu.

1 komentar:

  1. gw baru sadar kalo apa apa mau nunggu enakan di warnet hhhhhhh
    btw nice post! keep sabar ya jet hahaha

    BalasHapus

Mengenai Saya

Foto saya
Mahasiswa, 21 Tahun. Belajar mengenai komunikasi dan media di sebuah perguruan tinggi.

Pengikut