Minggu, 21 Oktober 2012

Teman Lama dan Baru

  "Jet kangen banget 8 deh asli :"( "

       Saya hanya tersenyum ketika mendapatkan direct message ini dari seorang teman yang sedang berkuliah di Amerika Serikat sana. Saya tahu bagaimana rindu itu, meskipun masih di Depok. Rindu bukan saja terpaut jarak. Namun, juga makna yang dirasakan. Alumni dari sekolah saya yang berkuliah di Universitas Indonesia berjumlah ratusan dan apakah saya tidak rindu? Jelas iya. Saya juga sangat rindu karena di universitas ini pun saya seperti berjalan masing-masing bersama teman-teman saya, hal-hal yang saya takutkan dulu terjadi sudah. 

       Tak habisnya saya menyapa semua teman dekat saya selagi saya bisa. Mengomentari tweet mereka selagi bisa. Bukan, bukan saya tidak ada kerjaan. Ini semua saya lakukan agar saya tetap keep contact dengan mereka. Saya tidak mau suatu saat saya menyesal melepas teman-teman terbaik saya atau suatu saat saya berpapasan dengan mereka lalu hanya melirik dan merasa pernah mengenal. 

       Namun, yang saya rasakan berbeda. Teman-teman saya tidak seperti dulu, tidak seperhatian dulu, tidak sepemikiran dulu. Saya tidak mengerti, mungkin mereka sibuk dengan segala kegiatan orientasi dan kuliah mereka. Sejujurnya saya pun belum bisa melepas mereka dari pikiran saya. SMA saya bukan hanya memberikan saya teman-teman yang menarik tapi juga memberikan pelajaran tentang hidup yang sudah saya post-post sebelumnya. Sekarang, semua pertemanan dan memori menguap sudah. Padahal ada seseorang yang mengatakan, " Lebih baik mempunyai 100 teman yang berbeda porfesi dan pemikaran dari pada mempunyai 200 orang yang sama profesi dan sepemikiran dengan kita". karena kita bisa brainstroming bersama dan selalu ada topik karena perbedaan itu. Lalu untuk apa terlalu terpaku dengan teman-teman sejurusan?

       Teman Baru

       Saya punya teman baru, begitupun teman saya yang berada di Amerika Serikat sana. Kami sering bertukar cerita mengenai teman dan kegiatan kami. Tapi tetap saja ada yang kosong, teman baru belum semenarik teman lama. Si teman-teman baru ini belum bisa diajak 'gila bersama'. Teman baik saya pernah berkomentar, 'ya lo masuk komunikasi, isinya kebanyakan anak gaul. Mana mungkin ada tempat untuk orang-orang kayak kita'. Hahaha benar juga, tak ada lagi teman-teman aneh yang keliling kota tua sambil nanyi lagu The Adams atau jam 11 malam masih berada di Gedung Kesenian Jakarta menonton Teater Koma atau berjalan dari Bukit Duri Tanjakan hingga Kampung Melayu berbicara tentang apa saja atau setiap sabtu pagi bersama orang-orang tua lari di Gelora Bung Karno dan diakhiri dengan makan lontong sayur atau ke Kampung Rambutan menggunakan Pick Up atau dapat makan gratis di hotel Shangri-La malah kami habiskan dengan ngobrol-ngobrol ngalor ngidul atau menikmati Mandalawangi di pagi hari atau pergi ke monas sore-sore lalu naik sepeda dan makan es krim ragusa atau... atau... saya rasa teman-teman saya juga lupa. Teman tidak sesederhana dulu. Sekarang lebih rumit. Tidak bisa diajak sesantai dulu. Dimana-mana hampir selalu ada pencitraan, selalu palsu atau saya yang terlalu naif? Entahlah. 

        Saya dan teman saya sepakat bahwa pertemanan yang asik adalah teman yang tidak butuh foto-foto ketika bertemu dengan frame-frame yang banyak atau bergaya bahwa kita memang teman yang asik. Saya dan teman saya lebih menikmati pertemuan hangat sambil berbicara topik yang aneh, nonton home video dengan cd yang random atau apalah itu. Ngobrol hingga larut sambil berbicara kasar satu sama lain. 

        Teman-teman baru saya baik, saya akui itu hanya saja, saya belum merasa 'klik' dengan mereka. Saya merasa tujuan saya ke kampus ya hanya belajar dan berorganisasi belum ada ikatan 'nongkrong' di sekolah. Mungkin ini perasaan yang Tuhan ciptakan karena doa saya pada awal kuliah adalah fokus ke pelajaran bukan yang lain. Ya, mungkin orientasi saya untuk kuliah harus di mantapkan, tidak lagi seperi dulu.

        "Jangan ghy, jangan kangen. Semua disini sibuk sendiri hingga tidak ada lagi tempat untuk kenangan"

Kamis, 23 Agustus 2012

Terbaru

       Saya akui, saya adalah si penjilat ludah sendiri. Di beberapa postingan sebelumnya, saya mengatakan bahwa saya malas ikut SIMAK UI. Namun kenyataannya, sekarang, saya adalah mahasiswa Komunikasi FISIP UI 2012. Banyak hal yang membuat saya memilih pilihan ini. Saha sejauh ini hanya bisa harap, semoga hati yang dikendalikan Tuhan ini  menunjukan arah yang benar, :)

Rabu, 01 Agustus 2012

Ada yang Hilang Rasanya

Sesuatu telah pergi
Entah apa itu
Rasa sunyi merayap
Dan disambut duka yang menyayat

Entah apa itu
Lebih dari sepeninggalan Kakek
Lebih dari pernikahan Kakak
Lebih dari masa remaja yang hampir selesai
Lebih dari itu

Hati ini tak bisa terobati
Bahkan morfin pun lumpuh

Rabu, 25 Juli 2012

Sajak Pernikahan

     Rupanya tanggal 07 Juli 2012 merupakan hari yang baik bagi kakak saya untuk melangsungkan pernikahannya. Ia memang beruntung, saya pikir. Bukan ia menikah dengan pria berkebangsaan Turki yang membuat saya iri, melainkan penasihat pernikahan kakak saya adalah Angku Taufik Ismail.
      Saya tidak mempunyai hubungan keluarga dengan Angku, namun hubungan keluarga saya dan keluarga Angku Taufik sudah dekat ibarat saudara sendiri. Kata Ayah, Buyut saya adalah seorang saudagar dari Sumatera yang berdagang batik di Pekalongan sedangkan ayahnya Angku seorang ulama besar di Pekalongan, Angku Gaffar Ismail. Angku saya sendiri, Angku Dahlan merupakan simpatisan partai Masyumi cabang Jakarta dan keluarga Angku Taufik merupakan simpatisan partai Masyumi cabang Pekalongan. Ketika Angku Taufik menikah, beliau 'turun' dari rumah kakek saya yang berada di Rawamangun dan ketika kakek saya menikah, beliau 'turun' dari rumah Angku Taufik. Kata Ayah, 'turun' dari rumah seserang sebelum meikah merupakan penghormatan yang besar bagi keluarga tersebut dan sudah dianggap sebagai saudara sendiri
       Memang, saya tidak mengenal secara langsung Angku Taufik atau Angku Rahmat (adik beliau) karena saya jarang bertemu. Ayah yang sering bertemu mereka membicarakan yayasan yang diturunkan oleh kakek dan orang tua mereka. Namun, saya sangat mengidolakan Angku Taufik setelah membaca separuh buku Prahara Budaya yang beliau karang.
       Oleh karena itu, saya merasa sangat iri kepada kakak saya yang dibuatkan sebuah nasihat pernikahan yang sangat indah dalam bentuk sajak, seperti berikut ini* : 



NASIHAT AND DU'A FOR RIZKA AND SALIH

Saturday, 7 July, 2012.       

Dear Riezka and Salih,

May I convey congratulations on today's very special occasion, followed by du'a in English, before I do it in Bahasa Indonesia.

For a young couple like both if you, a wedding is a truly a new beginning in life, the most definitely an important new phase in which two persons in love decide to embark in a long voyage ahead. Especially when both of you come from different continents. It is not an easy decision, however, both of you have decided.

Dear Riezka and Salih,

All the people in this room love both of you. We pray for you. We hope the best for you. May Allah bless bless both of you with love, warmth, understanding, patience, well-being materially and spiritually, wealth, children, creative and productive life. Amin.

I shall proceed with Bahasa Indonesia. ***



NASIHAT DAN DOA PERNIKAHAN ANANDARY RIEZKA DAN SALIH ALTUNDERE
Sabtu, 7 Juli 2012

Ananda Anandary Riezka dan Salih Altundere, mengenai peristiwa hari ini
Empat belas abad yang silam Rasulullah berkata
Kalian telah melaksanakan separuh dari agama kita
Demikian dalam sosok maknanya
Dan apa lagi yang harus terjadi berikutnya
Yakni separuhnya lagi diisi dengan amal dan taqwa
Amal adalah semua kerja keras di dunia
Yang dihari akhir akan masuk ke dalam daun neraca
Taqwa adalah seluruh perilaku yang melandasi kerja
Yang di hari akhir akan memberi bobot pada amal yang masuk daun neraca
Demikian kiranya abstraksi yang lebih merupakan simpul kehidupan kita

Dalam keseluruhan di rumah tangga yang baru didirikan
Senyum dan kehangantan, sayang dan cinta antara kalian
Hendaklah menjadi perhiasan dari pagi sampai malam
Shalat yang bersama-sama ditegakkan
Hendaklah menjadi fondasi dan tiang yang kukuh dalam semua keadaan
Menjadilah dia sangat kukuh bila diperkuat dengan tahajud dalam rangkaian
Zakat dan sedekah yang dikeluarkan
Hendaknya tidak ditunda dalam ditunaikan
Puasa yang sebulan dalam setahun, dua kali dalam sepekan
Menjadilah keharuman ibadah berkepanjangan
Quran yang dibaca dan diselami maknanya
Menjadilah cahaya dari buaian sampai ke liang kuburan 
Perjalanan haji bila ada rezeki kalian Allah longgarkan 
Menjadilah sempurnanya seluruh kelengkapan

Tetapi abad 21 yang menjadi abad milik kalian
Adalah abad cobaan berat, mungkin abad azab, bahkan abad kutukan
Bila anak-anak kalian nanti berlahiran
Cara menghadapi layar kaca segi empat itu dari sekarang coba fikirkan
Yang setiap hari menyanyi, menari dan menawarkan barang
Dan bukan itu saja, televisi membuka syahwat dan menganjarkan kekerasan
Kapan lagi anak-anak itu membaca buku sebagai kebiasaan

Kemudian bila mulai sekolah, sampai kuliah anak-anak kalian
Awasi pergaulan di luar pagar rumah, di luar pagar sekolahan
Lindungi mereka dari globalisasi cengkraman syaitan
Yang ke seluruh muka jagat daya jadi ancaman
Dalam bentuk ganja, putau, ekstasi dan sabu-sabu yang ditawarkan
Yang setiap jam, karena narkoba dua anak bangsa bermatian
Sesungguhnya, ini perang berat melawan dajjal dan syaitan

Ananda Riezka dan Salih,
Kami akan mengantarkan kalian dengan doa bersama
Di hari perjanjian suci, mithaqan ghalidha ini 
disaksikan dan diaminkan orang tua, keluarga, sahabat
serta para malaikat, di langit di atas gedung kita ini
perjanjian yang setara dengan perjanjian Tuhan
dengan para rasul, perjanjian Tuhan dengan bangsa Israil
karena itu teguh-teguhlah memegang janji ini
yang dulu keji kini berubah menjadi suci 
yang dulu nafsu kini berubah menjadi cinta
yang dulu syahwat kini berubah menjadi ibadat
yang sebelumnya maksiat kini berubah menjadi tanggung jawab

Rabbana, karuniakan kiranya ridha Dikau
pada pernikahan putera puteri kami Riezka dan Salih
lindungilah tauhid mereka
sebagi perlindungan paling utama dari semua
dalam mengejar karir, cegahlah mereka menuhankan pangkat
dalam mencari nafkah, jangan mereka menuhankan uang
dalam membuat rumah, jangan mereka menuhankan istana
dalam menghindari penyakit, jangan mereka menuhankan dukun
dalam membangun negeri, jangan mereka menuhankan teknologi
dalam menjalani kehidupan
cegahlah mereka membuat tandingan Tuhan

Rabbana, karuniakan kiranya ridha Dikau
pada pernikahan putera puteri kami Riezka dan Salih
karuniakan pada mereka
anak-anak yang saleh, bacaan Quran yang fasih
sajadah panjang membentang, umur yang pas umur yang tepat guna
selalu mendoakan orang tua dan mertua
selalu akrab dengan saudara dan keluarga 
senantiasa jauh dari silang dan sengketa 
berguna bagi masyarakatnya, bersyukur tiada putusnya
bersabar dalam setiap peristiwa
dan sesudah bekerja keras, tawakkal penuh
menerima ada yang ada

Berkahilah ya Allah, rumah tangga kedua ananda
Riezka dan Salih
dan rumah tangga kami yang tua-tua ini. Amin
Taufiq Ismail

     Baru kali ini saya dengar sebuah nasihat pernikahan berbentuk sajak. Biasanya berbentuk ceramah yang komunikatif. Unik dan Indah : D


*saya menulis seperti apa adanya nasihat tersebut tanpa ada yang diganti.

Rabu, 11 Juli 2012

Kekuatan Doa

     Beberapa bulan terakhir ini ada pertanyaan yang mengganjal di hati saya, yakni Apakah benar Allah akan mengabulkan doa saya? Sungguh kurang ajar rasanya, mempertanyakan hal ini. Jelas-jelas salah satu sifat Allah adalah Al-Mujib, Maha Mengabulkan. Namun, hati ini berkata lain. Saya mengingat lagi jaman saya SMA dahulu (kesannya lama banget ya). Banyak permintaan saya yang tidak atau belum dikabulkan Allah, pikir saya waktu itu. Saya tidak dapat menduduki peringkat lima besar, saya jarang mengikuti lomba-lomba, saya tidak lulus mengikuti program AFS, organisasi saya dibekukan, acara yang mau saya ketuai juga tak terlaksana dan saya tidak diterima di SNMPTN Undangan. Sungguh sial pikir saya. Padahal dengan saya menjadi murid SMA yang kata orang terbaik, saya harap prestasi saya juga ikut membaik. Oleh karena itu, saya berpikir bahwa Allah mungkin tidak menggabulkan doa saya kali ini yakni menjadi salah satu mahasiswa perguruan tinggi negeri.
     Opini tersebut bertahan hingga salah satu pengajar BTA, kak Ananda Ridwansyah menunaikan ibadah umrah beberapa pekan yang lalu. Kak Dian Teguh, salah satu rekan kak Nanda, menyarankan agar kami minitip doa ke Kak Nanda. Ia melanjutkan, doa-doa yang dibacakan di Tanah Haram akan lebih mudah dijabah. Ok, saya coba. Saya mewakili teman-teman yang lain menghubungi kak Nanda dan menyampaikan maksud saya. Lalu, Ia membalas bahwa saya dan teman-teman boleh menuliskan doa kami dan mengirimkannya ke email beliau serta syaratnya doa tersebut harus jelas. Ok, saya sanggupi. Saya menghubungi teman saya yang ingin menitip doa. Saya menjadi koordinator penulisan doa waktu itu. Teman-teman yang ingin menitip doa menuliskannya ke saya. Lalu saya kumpulkan, tulis dan saya kirim via email ke Kak Nanda. Keesokannya Kak Nanda menunaikan ibadah umrah.
    Tibalah pada saat pengumuman SNMPTN Tertulis, segala doa saya panjatkan. Meskipun saya tidak terlalu yakin kalau doa saya dikabulkan seperti yang saya katakan diatas, saya tetap berdoa. Hanya doa dan harapan yang membuat saya tenang kala itu. Semua saya lakukan agar saya tenang dan hajat saya terkabul. Pada pukul 19.18, saya memberanikan diri untuk melihat hasil SNMPTN Tertulis. Ya, hasilnya doa saya dikabulkan oleh Allah, saya diterima di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran. Untuk memastikan lagi bahwa saya diterima, keesokan harinya, saya cari nama saya di koran dan akhirnya ada :")


Rasanya senang sekali. Baru pertama kali nama saya keluar di koran, Kompas lagi, ya meskipun sangat kecil.
***
   Setelah pengumuman saya mengetahui bahwa ada beberapa teman saya yang diterima sesuai dengan pilihan pertama, pilihan kedua (termasuk saya) dan blm diterima saat ini. Kebetulan ibu saya ingin berangkat umrah dua hari berikutnya. Saya pun menghubungi teman-teman saya yang belum diterima, siapa saja yang ingin menitip doa. Ketika itu saya ingat doa teman dan saya yang dipanjatkan Kak Nanda ketika beliau menunaikan umrah. Saya buka email tersebut dan saya menyadari suatu fakta unik, yakni teman saya yang doanya dikabulkan pada pilihan pertama memang hanya menuliskan pilihan pertamanya tersebut. Sedangkan teman saya dan saya yang menuliskan pilihan kedua dan berdoa yang terbaik mendapatkan pilihan kedua mereka dan malah ada yang belum diterima.
   Benar sekali, Allah Maha Mengabulkan. Allah mengabulkan doa yang dipinta hamba-Nya. Mereka yang meminta apa yang mereka inginkan dikabulkan. Mereka yang meminta apa yang terbaik bagi mereka juga diarahkan untuk mendapat apa yang terbaik bagi mereka dengan mendapat pilihan kedua atau bahkan belum mendapat pilihannya.
   Ya, dengan demikian saya bisa berkata dengan lantang bahwa "Allah mengabulkan keinginan hambaNya, jika belum, bersabarlah Allah tahu yang terbaik :)" karena saya mengalaminya sendiri.
***

  P.S : Keputusan saya untuk mengambil Fikom UnPad, sangat disayangkan oleh beberapa pihak. Mereka menyuruh saya tetap mencoba SIMAK UI. Entah mengapa saya kurang berkenan. Ini pertama kalinya saya berdoa yang terbaik bagi saya. Sebelumnya saya selalu berdoa apa yang saya mau, bukan yang terbaik. Jadi, Saya senang sekali ketika mendapat hasil ini dan saya ingin mencoba apa yang dipilihkan yang terbaik bagi saya oleh Allah :)

Senin, 25 Juni 2012

Mars

Jika pada suatu saat kau datang lagi ke hadapanku, izinkan aku mengusirmu hingga ke Mars.
Diri yang hina ini tak mampu lagi bertahan.
Terima kasih untuk segala.

Bertahan

"Bukanlah makhluk terkuat dan terpintar yang akan bertahan, tetapi justru yang paling tanggap terhadap perubahan" -Anonim

 

Pasrah

Hisaplah darahku hingga akhir
Bila itu yang kaumau
Aku tak tuntut apa-apa
Namun bawalah aku bersama Mu

Minggu, 17 Juni 2012

Saya Sudah Jadi Alumni!

    Sejak 29 Mei 2012, Saya telah resmi menjadi alumni SMA Negeri 8 Jakarta dan sekaligus menjadi pengangguran friksional!!! Wohoo!! Akhirnya prediksi saya kalau saya tidak lulus UAN meleset jauh. Ya.. Meskipun saya tidak dapat ijazah Bu Wieke* karena nilai geografi saya 74, tapi saya bersyukur dengan demikian berkuranglah satu tekanan : tekanan UAN Hahaha.



Saya dan beberapa sahabat saya








  Dengan menjadi alumni, bukan berarti saya bisa santai-santai di rumah, nonton serial TV, dan liburan sampai masuk kuliah. Tidak saudara-saudara!! Saya masih intensif SNMPTN Tertulis dan SIMAK UI. Saya masih belajar di BTA. Yup, saya gak lulus SNMPTN Undangan. Itu artinya perjalanan saya masih jauh dan rencana liburan dan magang harus dicoret dari jadwal saya :)
    Tuhan mempunyai rencana lain mungkin, mengapa saya tidak diluluskan di SNMPTN Undangan. Ya memang sih, jurusan yang saya ajukan sangat banyak peminatnya, yakni Komunikasi UI dan Komunikasi Unpad. Komunikasi UI sendiri hanya menyediakan 60 kursi bagi 4700 peminat. Sangat ketat bukan? Sempat down sih, setelah tahu bahwa saya tidak lulus SNMPTN Undangan, mengingat dari sekolah saya hanya dua orang saja yang mengajukan Komunikasi UI sebagai pilihan pertamanya. Jelas saya sangat amat optimis. Namun, rasa down itu cuma bertahan ya dua hingga tiga jam lah. Setelah saya menulis "Laskar Tertulis!!!!*" di personal message Blackberry Messenger saya, ucapan semangat mengalari deras, baik dari saudara, teman-teman, maupun alumni. Mereka menyampaikan hal yang sama : Tuhan punya rencana lain, Tuhan tahu hal yang terbaik untukmu. Semangat! Apa boleh buat, dari pada terpuruk menyesali saya tidak lulus Komunikasi UI, mending saya fokus ke SNMPTN Tertulis dan SIMAK UI. Komunikasi harga mati :P
 
     Optimis harus sejalan dengan realistis. SNMPTN Tertulis sudah saya lalui pada tanggal 12-13 Juni 2012, kemarin. Bagaimana dengan soalnya? Subhanallah, Susah banget! :"). Intinya beda dengan soal try out dan latihan dari buku latihan yang saya kerjakan. Sepulang dari mengikuti tes SNMPTN, saya langsung bayar SMUP dan bikin akun SIMAK. Yup! Realistis aja saya, daripada kejadian lagi seperti SNMPTN Undangan, berharap terlalu tinggi malah tidak diterima hahaha. Jadi, kegiatan yang saya lakukan adalah mempersiapkan SIMAK dan terus berdoa agar tidak usah ikut SIMAK, Hahaha ironis memang :p.
   


    Semakin jauh melangkah, semakin melankolis hati ini rasanya. Bisa tidak ya saya bertemu orang-orang hebat dan unik seperti teman-teman saya di SMA dahulu? Saya bertemu banyak orang-orang unik dan hebat selama tiga tahun terakhir ini dan juga pengalaman seru yang gak bisa dilupain. Bertemu mereka adalah keberuntungan ditengah kekecewaan saya masuk SMA N 8 Jakarta. Lalu kami harus berpisah dan mungkin tidak bertemu lagi.
   Perpisahan ini membuat saya seperti berada di zona tak aman. Biasanya saya melihat diri kami maju bersama-sama. Sekarang kami harus maju sendiri-sendiri. Ada yang sudah masuk kuliah, ada yang masih semangat mencari dan ada juga yang hampir hilang arah. Saya tak ingin ada yang berubah, saya ingin seperti dahulu, ketika kami bersama. Saya hanya ingin cerita yang dibagi nanti bukan cerita sedih kami, melainkan cerita bahagia karena kami dapat mewujudkan asa kami, mencapai mimpi kami yang kami tulis di time capsule ketika pelajaran seni musik.
   Intinya : Saya takut harus kehilangan teman-teman hebat saya dan saya takut kalau kami tak dapat menggapai asa kami.


*Laskar Tertulis : Sebutan bagi mereka yang mengikuti SNMPTN Tertulis di SMA Negeri 8 Jakarta
*Ijazah Bu Wieke : Ijazah yang diberikan sekolah bagi semua peserta UAN yang berhasil mendapat nilai 7.5   dan lebih pada tiap pelajaran yang di-UAN-kan.

Senin, 23 April 2012

Mari Kita Ngopi Berdua

   
      Dear Maya,
   
      May, Mari kita ngopi berdua. Setelah semua yang kita lalui, aku ingin berdua saja denganmu. Menikmati sore yang jingga dan secangkir kopi di gengaman. Mari kita bicara hal yang remeh temeh, tak perlu hal yang berat. Aku hanya ingin mengetahui kabar, anjing, klub sepak bola dan tetangga barumu yan cantik itu. Tak perlulah kritik ekonomi dan politik yang kau tulis di akun Twitter mu.
      Aku rindu ekspresimu. Gengaman tanganmu bila kau takut dan gelisah, cibiran bibirmu saat kau membenci kesalahanku, air mata mu ketika kau sedih, teriakanmu saat kau kaget dan desahanmu ketika kau tersakiti. Tak usah lah kau kirimi aku dengan emoticon palsu dari Blackberry Messanger mu itu.
      Sore lusa ku tunggu kau, di rumahku, kita ngopi berdua, berbagi cerita dan rasa. Aku  ingin kehangatan dan kesederhanaan darimu yang telah lama hilang.

Temanmu yang terlupa,   

Nyata

Kamis, 19 April 2012

Pada Suatu Siang

"Bu, saya mau nanya deh bu. Cuma agak gak penting sih bu".

"Iya tanya aja".

"Gimana sih rasanya jadi guru? Harus diam sementara murid - muris berganti terus. Ya ditinggalin murid tiap tahun.

"Ya mau gimana lagi. Kalian harus ninggalin saya juga kan? Gini deh, saya baru ditinggalin satu angkatan. Kamu tanya aja guru senior. Hmm, sedih ya sedih. Tapi ya kalian harus pergi. Emang saya juga maunya kalian juga pergi. Masa terus tinggal disini. Nanti, menjadi kebanggan bagi saya, bila setelah pergi dari sini kalian jadi orang sukses."

Inilah alasan mengapa saya tidak mau jadi guru. Menjadi saksi sebuah perubahan pribadi. Menjadi diam ketika semua terlihat dinamis.

Dendam

Hari ini adalah hari ketika dendam mulai membatu.


...Dendam yang disimpan, lalu turun ke hati, mengeras sebagai batu.

-Soe Hok Gie

Selasa, 27 Maret 2012

Kabut Samsara

Kabut telah datang
Pada suatu ketika
Begitu pekat
Melayang tanpa sekat

Aku termenung
Berdiri, terpaku
Melihat sesuatu yang kabur

AARRGHH!!

Tubuhku lebam
Tangan itu memukuliku tanpa ampun
Mencongkel mata, hati dan telinga
Aku hanya bisa merasakan dingin darahnya

AARRGHH!!

Dengan separuh nafas
Aku coba bangkit
Meniupkan peluit
Tanda menyerah

*****

Aku Terlunta
Pada diri yang hina
Ku ucapkan maaf
Hanya ini yang aku punya

Minggu, 12 Februari 2012

Surat dari Masa Lalu

Untuk adik kecil : Arsya Pratama.

Oke gue akuin sya, gue gak kenal sama lo. Gue gak tau siapa lo, cewek lo, lo kelas berapa, dsb. Gue cuma ada di detik-detik terakhir sebelum lo meninggalkan kami semua yang menyayangi lo di dunia.

Gimana sya rasanya di "dunia lain"? Bisa pergi kemana aja gak? Hehehe gue denger dari nyokap lo pas tahlilan pertama, lo katanya nanyain ya rasanya gimana? hehehe. Lo pasti kesepian ya disana? Sendiri. Lo kuat ya sya, gue aja takut banget ngebayangin gimana rasanya berada di dunia lain kyk gitu dan lo malah nanyain hal itu.

Sya, maafin kami ya yang sayang sama lo tapi gak bisa ngehandle berita-berita fitnah atas kepergian lo. Lo pasti sedih ya? Gue juga sedih bgt, gak tau harus gimana.

Sya, maafin gue dan angkatan gue ya, gak bisa jagain lo sebagai kakak. Jujur, waktu itu gue panik dan gak tau harus mau ngapain, sya. Lo sempet becanda sama kami kan? Itu tandanya kami sayang bgt sama lo. Lo tuh masih muda banget, bahkan lebih muda dari Ahmad S. Inget gak sih pas gue nyindir-nyindir Ahmad gara-gara dia aksel, trus ba.ca.ang pada bilang,"Wah, Arsya banget". Hahahaha hari itu gue tau kalo bakal jadi the next Ahmad.

Sya, kemaren gue cerita-cerita ama nyokap lo, katanya lo tuh baik bgt. Bokap lo juga bilang gitu, lo katanya sopan bgt. Duh, nyesel bgt gue gak kenal sama lo pas sebelum-sebelumnya. Eh, gue juga nyesel bgt pas deket sawin ketemu lo trus gue nya malah memalingkan muka gue. Trus gue nunggu lo nyapa gue tapi gue gak tau deh lo nyapa gue apa gak. Gengsi bgt ya gue.

Oh ya, hari ini Pua 36, 37 dan ba.ca.ang 38, make pita item di tangan kiri. Tapi gak dibolehin sama sekolah. Duh, sekolah masih rebek sya. Lupain deh tuh sekolah-sekolah.

Sya, kalo lo masih bisa ngeliat orang-orang yang hadir ngelayat lo, lo pasti bakal seneng bgt. Semua temen-temen lo sya dari SD pada dateng. Kata nyokap lo, lo pingin reuni ya di rumah lo? Iya, kemaren kita semua reuni sya.

Sya, maaf ya waktu lo udah kurang sadar, gue ngajak lo ngobrol terus, itu gue lakuin supaya lo cepet dan terus sadar. Eh, lo malah bilang gue berisik. Trus gue juga pegangin tangan lo, tapi tangan lo dingin bgt, trus gue jadinya malah ngobrol ama ba.ca.ang yg lain. Gue takut bgt sya, takut lo kenapa-kenapa.

Sya, gue gak ngerti sya sama hidup ini. Gue merasa bersalah sama lo tapi lo malah memberikan gue hadiah banyak bgt berupa pelajaran. Sya, lo tuh inspiration bgt deh hehehe. Gue sekarang udah gak twitteran lg!!!!!!! dulu gue addicted bgt. trus kemaren kekeluargaan pua erat bgt sya. trus murid-murid 8 jadi solid, gue lebih sering beribadah sekarang, lebih sering belajar di kelas, lebih menghormati orang tua dan keluarga gue, gue lebih tabah, lebih jaga omongan gue. Gue lebih bersykur, tobat. Gila sya, lo baik bgt!!!!! Gue akan terus memperjuangkan semangat-semangat lo. Lo tuh inspirasi kedua gue salain Gie dan yak, lo dan Gie meninggal muda dan ketika dalam kegiatan pecinta alam. Lo istimewa bgt. Gue berusaha untuk selalu inget berdo'a untuk lo selain do'a buat keselamatan gue dan orang tua gue.

Sya, lo pasti mikirnya gue sksd bgt ya sama lo. wkwkwk, tapi gini lah sya. kadang, suatu hubungan terjadi ketika suatu pihak yang terlibat sudah tak ada. Seperti Nabi Muhammad dengan umatnya.

Sya, gue masih mau minta maaf sama lo, sampe kita bertemu lagi di dunia lain. Sampe kita bareng-bareng lagi. Trus ngobrol tentang apa aja kek. Wkwkwkwk. Serius deh lo tuh pendiem bgt di briefing. Makanya gue bingung mau ngobrol dari mana. Oh ya, gue mau minta maaf kalo selama di briefing gue nybelin bgt, berisik, kerjaannya ngoceh, teriak-teriak mulu. Sebenernya itu acting kok, sya. wkwkwkwk.

Sya, kapan-kapan kita naik gunung yuk. Pas desember 2010 gue sempet ke Mandalawangi sya, lo pasti seneng bgt deh, pemandangannya bagus. Itu, tempat favoritnya Gie loh.
Sya, sebenernya gue berharap bgt lo cuma becanda, pura-pura meninggal. Tapi gak mungkin ya? Gue gak mau liat lo sendirian di tanah. Gue terkahir ngeliat lo tuh pas di jalur. gue gak berani ngeliat lo lagi abis itu. Ngeliat foto lo aja gue gak berani. Gue selalu nangis. Bahkan gue gak mau denger kata zam-zam.

Gue bakal ngepos surat ini kok, tapi nanti pas semuanya udah tenang lg, udah gak ada apa-apa lg. Gue kangen sya. Lucu ya, gue gak kenal sama lo, tapi gue kangen. Gue bahkan bukan Astrid cewe lo hahaha. Tapi gue yakin kita udah ada ikatan sya. Masalahnya gue sayang sama ba.ca.ang walaupun gue terlihat gak peduli. sebenernya peduli kok.

Semoga sya, Allah SWT dan para malaikat di deket lo nyeritain isi surat ini. Ya, dan semoga semua masalah yang ada di Sekolah semua selesai dan lo tenang di sisi Allah SWT. Gue gak tau di surga itu ada apa. semoga kita semua masuk surga. trus di surga ada lapangan baseball atau gunung trus kita bisa main satu game sama Pram, Pradit, ardhi, gitu2. pasti kita semua seneng deh. Trus kita naik gunung!!!Hehehehe, Duh, Sya baru berapa hari lo gak ada. gue bawaannya pingin ketemu lo trus kita jalan-jalan.

Udah dulu ya sya, gue masih banyak tugas, masih capek sama hal-hal kemaren dan gue juga mau nyimpen tenaga buat ngadepin hal-hal yang gak terduga. Sya, bsk Pua 37 dan Ba.Ca.Ang insya Allah main kerumah lo. Tahlilan sih sebenernya.
Semoga lo bahagia disana ya.

Bekasi, 14 Februari 2011

Ajet

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Hari ini tanggal 12 Februari 2012, bertepatan dengan hari Arsya meninggalkan kita semua, kami Puapala 35, 36, 37, 38, Ba.Ca.Ang 39 dan 8 2013 pergi ke makam Arsya di Jeruk Purut dan bersilaturahmi ke kediaman orang tua Arysa. Bukan Puapala namanya kalau tidak cair. Semua larut dalam suasana : haru dan rindu. Bagi saya sendiri, momen satu tahunan ini seperti flashback, apa saja yang telah saya dapat dan berubah sepeninggalan Arsya. Kalau tidak ada Arsya dan Puapala, hidup SMA saya akan lebih flat dan monoton seperti papan catur :). Psti saya lebih lemah, lebih kaku dan tidak dapat keluarga serta pengalaman yang gokil! Lalu, sebuah misteri satu tahun yang lalu terjawab : Bagaimana suasana satu tahun sepenginggalan Arsya? Ya, semua berubah. Tidak sesemangat sedia kala. Ada yang tetap setia mengunjungi, ada yang sibuk, dan ada yang lupa.

Terima Kasih Arsya dan Om Tante!

Jumat, 10 Februari 2012

Bulan


Jadilah bulan yang bisa menerangi semua dalam kegelapan dan dapat melihat kesegala penjuru. Bukan gunung yang hanya bisa melihat keatas sambil bersiap-siap menusuk dari bawah.



P.S : Gambar pertama yang dibikin dari Photoshop. Jadi benar-benar sederhana. Masih pemula :P

Sabtu, 04 Februari 2012

I Love My Life. . . .

Princess Chelsea - The Cigarette Duet



I know, it sounds so hipster, but their sounds can't get out of my mind

For : You

When I saw my best friend yesterday
She said she never liked you from the start
Well me, I wish that I could claim the same
But you always knew you held my heart :)
-White Town, Your Woman

Rabu, 25 Januari 2012

Mereka yang Mati Muda


Ketiga orang diatas adalah pria yang wafat pada usia muda. Dari kiri ke kanan adalah Soe Hok Gie (27 tahun), Bruce Lee (32 tahun), dan Chairil Anwar(27 tahun). Sebenarnya masih banyak lagi pria atau wanita yang mati muda. Namun hanya sedikit sekali yang berkesan dan ketiga orang ini memberikan kesan bagi saya karena mereka tumbuh dalam ketimpangan dan mati dalam kenangan.

Entah mengapa mati dalam usia muda lebih memiliki kesan yang lebih mendalam bagi saya. Gie yang menentang pemerintahan Orde Lama, Bruce Lee yang memperkenalkan keduayaan Cina melalui KungFu dan film ketika nuansa perbedaan ras masih terasa di Amerika Serikat dan Charil Anwar yang membawa gaya bahasa baru untuk Kesusastraan Indonesia, yakni bahasa tanpa aturan. Mereka menjadi legenda pada angkatannya.

Sebuah pertanyaan timbul dalam hati saya, mengapa mereka harus mati muda? Kalau saja dia mati tua siapa tau mereka dapat merubah dunia lebih baik. Saya pikir..... dan saya kira saya dapat jawabannya:

Mereka mati karena mereka telah berhasil melaksanakan "tugas"nya di dunia. Lalu Tuhan jadikan mereka mati muda, karena idealisme mereka belum luntur oleh usia dan pengalaman. Kemudian mereka jadi legenda dan menginspirasi bagi pemuda untuk bilang, "Pas umur mereka segitu aja mereka udah bisa gitu. Kenapa gue nggak". Jika mereka hidup lebih lama, belum tentu mereka jadi legenda karena kesalahan-kesalahan mereka akan lebih banyak lagi tentunya.

Jadi, kalau ingin diingat lebih lama dan menjadi legenda, haruskah mati muda? haruskah selalu jauh dari realita?

Selasa, 03 Januari 2012

Jagoanku!!


Pertama, Dia bukan anak saya. Kedua, dia keponakan saya.

Vrijeman

Preman kudisan di alam bahagia
Melupakan neraca sang kodrat.
Dia melepas semua tabu fana

-Sore

Mengenai Saya

Foto saya
Mahasiswa, 21 Tahun. Belajar mengenai komunikasi dan media di sebuah perguruan tinggi.

Pengikut