Rabu, 25 Juli 2012

Sajak Pernikahan

     Rupanya tanggal 07 Juli 2012 merupakan hari yang baik bagi kakak saya untuk melangsungkan pernikahannya. Ia memang beruntung, saya pikir. Bukan ia menikah dengan pria berkebangsaan Turki yang membuat saya iri, melainkan penasihat pernikahan kakak saya adalah Angku Taufik Ismail.
      Saya tidak mempunyai hubungan keluarga dengan Angku, namun hubungan keluarga saya dan keluarga Angku Taufik sudah dekat ibarat saudara sendiri. Kata Ayah, Buyut saya adalah seorang saudagar dari Sumatera yang berdagang batik di Pekalongan sedangkan ayahnya Angku seorang ulama besar di Pekalongan, Angku Gaffar Ismail. Angku saya sendiri, Angku Dahlan merupakan simpatisan partai Masyumi cabang Jakarta dan keluarga Angku Taufik merupakan simpatisan partai Masyumi cabang Pekalongan. Ketika Angku Taufik menikah, beliau 'turun' dari rumah kakek saya yang berada di Rawamangun dan ketika kakek saya menikah, beliau 'turun' dari rumah Angku Taufik. Kata Ayah, 'turun' dari rumah seserang sebelum meikah merupakan penghormatan yang besar bagi keluarga tersebut dan sudah dianggap sebagai saudara sendiri
       Memang, saya tidak mengenal secara langsung Angku Taufik atau Angku Rahmat (adik beliau) karena saya jarang bertemu. Ayah yang sering bertemu mereka membicarakan yayasan yang diturunkan oleh kakek dan orang tua mereka. Namun, saya sangat mengidolakan Angku Taufik setelah membaca separuh buku Prahara Budaya yang beliau karang.
       Oleh karena itu, saya merasa sangat iri kepada kakak saya yang dibuatkan sebuah nasihat pernikahan yang sangat indah dalam bentuk sajak, seperti berikut ini* : 



NASIHAT AND DU'A FOR RIZKA AND SALIH

Saturday, 7 July, 2012.       

Dear Riezka and Salih,

May I convey congratulations on today's very special occasion, followed by du'a in English, before I do it in Bahasa Indonesia.

For a young couple like both if you, a wedding is a truly a new beginning in life, the most definitely an important new phase in which two persons in love decide to embark in a long voyage ahead. Especially when both of you come from different continents. It is not an easy decision, however, both of you have decided.

Dear Riezka and Salih,

All the people in this room love both of you. We pray for you. We hope the best for you. May Allah bless bless both of you with love, warmth, understanding, patience, well-being materially and spiritually, wealth, children, creative and productive life. Amin.

I shall proceed with Bahasa Indonesia. ***



NASIHAT DAN DOA PERNIKAHAN ANANDARY RIEZKA DAN SALIH ALTUNDERE
Sabtu, 7 Juli 2012

Ananda Anandary Riezka dan Salih Altundere, mengenai peristiwa hari ini
Empat belas abad yang silam Rasulullah berkata
Kalian telah melaksanakan separuh dari agama kita
Demikian dalam sosok maknanya
Dan apa lagi yang harus terjadi berikutnya
Yakni separuhnya lagi diisi dengan amal dan taqwa
Amal adalah semua kerja keras di dunia
Yang dihari akhir akan masuk ke dalam daun neraca
Taqwa adalah seluruh perilaku yang melandasi kerja
Yang di hari akhir akan memberi bobot pada amal yang masuk daun neraca
Demikian kiranya abstraksi yang lebih merupakan simpul kehidupan kita

Dalam keseluruhan di rumah tangga yang baru didirikan
Senyum dan kehangantan, sayang dan cinta antara kalian
Hendaklah menjadi perhiasan dari pagi sampai malam
Shalat yang bersama-sama ditegakkan
Hendaklah menjadi fondasi dan tiang yang kukuh dalam semua keadaan
Menjadilah dia sangat kukuh bila diperkuat dengan tahajud dalam rangkaian
Zakat dan sedekah yang dikeluarkan
Hendaknya tidak ditunda dalam ditunaikan
Puasa yang sebulan dalam setahun, dua kali dalam sepekan
Menjadilah keharuman ibadah berkepanjangan
Quran yang dibaca dan diselami maknanya
Menjadilah cahaya dari buaian sampai ke liang kuburan 
Perjalanan haji bila ada rezeki kalian Allah longgarkan 
Menjadilah sempurnanya seluruh kelengkapan

Tetapi abad 21 yang menjadi abad milik kalian
Adalah abad cobaan berat, mungkin abad azab, bahkan abad kutukan
Bila anak-anak kalian nanti berlahiran
Cara menghadapi layar kaca segi empat itu dari sekarang coba fikirkan
Yang setiap hari menyanyi, menari dan menawarkan barang
Dan bukan itu saja, televisi membuka syahwat dan menganjarkan kekerasan
Kapan lagi anak-anak itu membaca buku sebagai kebiasaan

Kemudian bila mulai sekolah, sampai kuliah anak-anak kalian
Awasi pergaulan di luar pagar rumah, di luar pagar sekolahan
Lindungi mereka dari globalisasi cengkraman syaitan
Yang ke seluruh muka jagat daya jadi ancaman
Dalam bentuk ganja, putau, ekstasi dan sabu-sabu yang ditawarkan
Yang setiap jam, karena narkoba dua anak bangsa bermatian
Sesungguhnya, ini perang berat melawan dajjal dan syaitan

Ananda Riezka dan Salih,
Kami akan mengantarkan kalian dengan doa bersama
Di hari perjanjian suci, mithaqan ghalidha ini 
disaksikan dan diaminkan orang tua, keluarga, sahabat
serta para malaikat, di langit di atas gedung kita ini
perjanjian yang setara dengan perjanjian Tuhan
dengan para rasul, perjanjian Tuhan dengan bangsa Israil
karena itu teguh-teguhlah memegang janji ini
yang dulu keji kini berubah menjadi suci 
yang dulu nafsu kini berubah menjadi cinta
yang dulu syahwat kini berubah menjadi ibadat
yang sebelumnya maksiat kini berubah menjadi tanggung jawab

Rabbana, karuniakan kiranya ridha Dikau
pada pernikahan putera puteri kami Riezka dan Salih
lindungilah tauhid mereka
sebagi perlindungan paling utama dari semua
dalam mengejar karir, cegahlah mereka menuhankan pangkat
dalam mencari nafkah, jangan mereka menuhankan uang
dalam membuat rumah, jangan mereka menuhankan istana
dalam menghindari penyakit, jangan mereka menuhankan dukun
dalam membangun negeri, jangan mereka menuhankan teknologi
dalam menjalani kehidupan
cegahlah mereka membuat tandingan Tuhan

Rabbana, karuniakan kiranya ridha Dikau
pada pernikahan putera puteri kami Riezka dan Salih
karuniakan pada mereka
anak-anak yang saleh, bacaan Quran yang fasih
sajadah panjang membentang, umur yang pas umur yang tepat guna
selalu mendoakan orang tua dan mertua
selalu akrab dengan saudara dan keluarga 
senantiasa jauh dari silang dan sengketa 
berguna bagi masyarakatnya, bersyukur tiada putusnya
bersabar dalam setiap peristiwa
dan sesudah bekerja keras, tawakkal penuh
menerima ada yang ada

Berkahilah ya Allah, rumah tangga kedua ananda
Riezka dan Salih
dan rumah tangga kami yang tua-tua ini. Amin
Taufiq Ismail

     Baru kali ini saya dengar sebuah nasihat pernikahan berbentuk sajak. Biasanya berbentuk ceramah yang komunikatif. Unik dan Indah : D


*saya menulis seperti apa adanya nasihat tersebut tanpa ada yang diganti.

Rabu, 11 Juli 2012

Kekuatan Doa

     Beberapa bulan terakhir ini ada pertanyaan yang mengganjal di hati saya, yakni Apakah benar Allah akan mengabulkan doa saya? Sungguh kurang ajar rasanya, mempertanyakan hal ini. Jelas-jelas salah satu sifat Allah adalah Al-Mujib, Maha Mengabulkan. Namun, hati ini berkata lain. Saya mengingat lagi jaman saya SMA dahulu (kesannya lama banget ya). Banyak permintaan saya yang tidak atau belum dikabulkan Allah, pikir saya waktu itu. Saya tidak dapat menduduki peringkat lima besar, saya jarang mengikuti lomba-lomba, saya tidak lulus mengikuti program AFS, organisasi saya dibekukan, acara yang mau saya ketuai juga tak terlaksana dan saya tidak diterima di SNMPTN Undangan. Sungguh sial pikir saya. Padahal dengan saya menjadi murid SMA yang kata orang terbaik, saya harap prestasi saya juga ikut membaik. Oleh karena itu, saya berpikir bahwa Allah mungkin tidak menggabulkan doa saya kali ini yakni menjadi salah satu mahasiswa perguruan tinggi negeri.
     Opini tersebut bertahan hingga salah satu pengajar BTA, kak Ananda Ridwansyah menunaikan ibadah umrah beberapa pekan yang lalu. Kak Dian Teguh, salah satu rekan kak Nanda, menyarankan agar kami minitip doa ke Kak Nanda. Ia melanjutkan, doa-doa yang dibacakan di Tanah Haram akan lebih mudah dijabah. Ok, saya coba. Saya mewakili teman-teman yang lain menghubungi kak Nanda dan menyampaikan maksud saya. Lalu, Ia membalas bahwa saya dan teman-teman boleh menuliskan doa kami dan mengirimkannya ke email beliau serta syaratnya doa tersebut harus jelas. Ok, saya sanggupi. Saya menghubungi teman saya yang ingin menitip doa. Saya menjadi koordinator penulisan doa waktu itu. Teman-teman yang ingin menitip doa menuliskannya ke saya. Lalu saya kumpulkan, tulis dan saya kirim via email ke Kak Nanda. Keesokannya Kak Nanda menunaikan ibadah umrah.
    Tibalah pada saat pengumuman SNMPTN Tertulis, segala doa saya panjatkan. Meskipun saya tidak terlalu yakin kalau doa saya dikabulkan seperti yang saya katakan diatas, saya tetap berdoa. Hanya doa dan harapan yang membuat saya tenang kala itu. Semua saya lakukan agar saya tenang dan hajat saya terkabul. Pada pukul 19.18, saya memberanikan diri untuk melihat hasil SNMPTN Tertulis. Ya, hasilnya doa saya dikabulkan oleh Allah, saya diterima di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran. Untuk memastikan lagi bahwa saya diterima, keesokan harinya, saya cari nama saya di koran dan akhirnya ada :")


Rasanya senang sekali. Baru pertama kali nama saya keluar di koran, Kompas lagi, ya meskipun sangat kecil.
***
   Setelah pengumuman saya mengetahui bahwa ada beberapa teman saya yang diterima sesuai dengan pilihan pertama, pilihan kedua (termasuk saya) dan blm diterima saat ini. Kebetulan ibu saya ingin berangkat umrah dua hari berikutnya. Saya pun menghubungi teman-teman saya yang belum diterima, siapa saja yang ingin menitip doa. Ketika itu saya ingat doa teman dan saya yang dipanjatkan Kak Nanda ketika beliau menunaikan umrah. Saya buka email tersebut dan saya menyadari suatu fakta unik, yakni teman saya yang doanya dikabulkan pada pilihan pertama memang hanya menuliskan pilihan pertamanya tersebut. Sedangkan teman saya dan saya yang menuliskan pilihan kedua dan berdoa yang terbaik mendapatkan pilihan kedua mereka dan malah ada yang belum diterima.
   Benar sekali, Allah Maha Mengabulkan. Allah mengabulkan doa yang dipinta hamba-Nya. Mereka yang meminta apa yang mereka inginkan dikabulkan. Mereka yang meminta apa yang terbaik bagi mereka juga diarahkan untuk mendapat apa yang terbaik bagi mereka dengan mendapat pilihan kedua atau bahkan belum mendapat pilihannya.
   Ya, dengan demikian saya bisa berkata dengan lantang bahwa "Allah mengabulkan keinginan hambaNya, jika belum, bersabarlah Allah tahu yang terbaik :)" karena saya mengalaminya sendiri.
***

  P.S : Keputusan saya untuk mengambil Fikom UnPad, sangat disayangkan oleh beberapa pihak. Mereka menyuruh saya tetap mencoba SIMAK UI. Entah mengapa saya kurang berkenan. Ini pertama kalinya saya berdoa yang terbaik bagi saya. Sebelumnya saya selalu berdoa apa yang saya mau, bukan yang terbaik. Jadi, Saya senang sekali ketika mendapat hasil ini dan saya ingin mencoba apa yang dipilihkan yang terbaik bagi saya oleh Allah :)

Mengenai Saya

Foto saya
Mahasiswa, 21 Tahun. Belajar mengenai komunikasi dan media di sebuah perguruan tinggi.

Pengikut