Beberapa hari ini kelas saya sering nonton film, Daun di Atas Bantal, Perempuan Punya Cerita, Takut, 127 Hours, Paranormal Activity dan sebagainya. Namun, yang menarik perhatian saya adalah Daun di Atas Bantal dan Perempuan Punya Cerita.
Mengapa menarik?
Karena di kedua film tersebut terdapat cerita yang sangat jujur dan mengenalkan dunia yang sama sekali berbeda dengan saya. Pada film Daun di Atas Bantal menceritakan bagaimana seorang wanita membesarkan tiga anak jalanan yang liar. Ya, ada beberapa adegan dalam film itu yang belum pernah liat secara langsung seperti menghirup lem aika aibon, septitank (saya tidak tahu ejaannya), pembunuhan dan sebagainya. Sedangkan di Perempuan Punya Cerita saya belum pernah mendengar cerita wanita yang hamil akibat "digilir" oleh teman-teman prianya atau wanita yang kehilangan anaknya akibat dibawa pergi oleh kerabatnya demi popularitas di Jakarta, akhirnya anaknya dinikahkan dengan saudagar kaya.
***
Beberapa hari ini juga saya melihat berita di media tentang pergolakan revolusi di Mesir atau Libya dan negara Timur Tengah. Saya juga masih mendengar
***
Ya. Berbeda sekali dengan dunia yang saya alami. Bangun, mandi, sekolah, pulang, bermain. Bangun lagi dan melakukan hal yang sama lagi. Seharusnya saya bersyukur, ya saya bersyukur. Tapi terdapat rasa yang tidak pas dalam diri saya. Analoginya :
Saya seperti berada dalam suatu ruangan pesta tertutup yang memiliki sedikit ventilasi. Ketika saya mengintip ke jendela karena saya jenuh, saya melihat pemandangan yang sangat berbeda dengan yang saya alami. Kekacauan dimana-mana, tindakan asusila, kerusuhan, dan sebagainya. Suatu saat saya akan keluar juga untuk pulang, siap tidak siap.
***
Perasaan yang saya alami sekarang seperti Frodo Bagins dalam The Lord Of The Rings atau Kaum Viking di Norwegia: merasakan tempat yang aman hanya tempat kita berpijak, selebihnya adalah daerah kelabu. Lalu, adakah kita kembali bersama mereka adakah nurani untuk menolong mereka. Kita terbuai oleh segala bentuk konsumerisme, sehingga kita selalu berada dalam posisi aman dan nyaman. Sehingga jika stabilitas kita terusik, jangan salahkan jika membalasnya.
Suatu hari nanti saya akan turun ke jalan robohkan setan yang berdiri mengangkang (-Iwan fals). Saya akan keluar dari zona aman bin nyaman untuk melihat dunia nyata dan menjadikan mereka tinggal bersama kami di zona aman.
Mengapa menarik?
Karena di kedua film tersebut terdapat cerita yang sangat jujur dan mengenalkan dunia yang sama sekali berbeda dengan saya. Pada film Daun di Atas Bantal menceritakan bagaimana seorang wanita membesarkan tiga anak jalanan yang liar. Ya, ada beberapa adegan dalam film itu yang belum pernah liat secara langsung seperti menghirup lem aika aibon, septitank (saya tidak tahu ejaannya), pembunuhan dan sebagainya. Sedangkan di Perempuan Punya Cerita saya belum pernah mendengar cerita wanita yang hamil akibat "digilir" oleh teman-teman prianya atau wanita yang kehilangan anaknya akibat dibawa pergi oleh kerabatnya demi popularitas di Jakarta, akhirnya anaknya dinikahkan dengan saudagar kaya.
***
Beberapa hari ini juga saya melihat berita di media tentang pergolakan revolusi di Mesir atau Libya dan negara Timur Tengah. Saya juga masih mendengar
***
Ya. Berbeda sekali dengan dunia yang saya alami. Bangun, mandi, sekolah, pulang, bermain. Bangun lagi dan melakukan hal yang sama lagi. Seharusnya saya bersyukur, ya saya bersyukur. Tapi terdapat rasa yang tidak pas dalam diri saya. Analoginya :
Saya seperti berada dalam suatu ruangan pesta tertutup yang memiliki sedikit ventilasi. Ketika saya mengintip ke jendela karena saya jenuh, saya melihat pemandangan yang sangat berbeda dengan yang saya alami. Kekacauan dimana-mana, tindakan asusila, kerusuhan, dan sebagainya. Suatu saat saya akan keluar juga untuk pulang, siap tidak siap.
***
Perasaan yang saya alami sekarang seperti Frodo Bagins dalam The Lord Of The Rings atau Kaum Viking di Norwegia: merasakan tempat yang aman hanya tempat kita berpijak, selebihnya adalah daerah kelabu. Lalu, adakah kita kembali bersama mereka adakah nurani untuk menolong mereka. Kita terbuai oleh segala bentuk konsumerisme, sehingga kita selalu berada dalam posisi aman dan nyaman. Sehingga jika stabilitas kita terusik, jangan salahkan jika membalasnya.
Suatu hari nanti saya akan turun ke jalan robohkan setan yang berdiri mengangkang (-Iwan fals). Saya akan keluar dari zona aman bin nyaman untuk melihat dunia nyata dan menjadikan mereka tinggal bersama kami di zona aman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar