Gadis itu datang
Berkerudung panjang
Bermuka garang
Ia berpikiran putih dan fasih
Mambuatkan puisi untuk Tuhan Yang Maha Pengasih
dan juga untuk Merah Putih
Keputusannya sangat bulat
Ia ingin menjadi Albert
Bekerja di Afrika
dan menjadi orang yang mulia
Ia bertanya pada wanita yang ada di depannya
Mengapa si wanita begitu takut?
Selalu tidur dengan mimpi buruk
Terjaga hingga subuh
Menangis pada hal yang tak patut diberikan air mata
Mengapa si wanita begitu pengecut?
Tak berani ambil risiko untuk berhenti
Ketika hatinya berteriak pada sesuatu yang zalim
Malah bermuka manis pada mereka yang ogah untuk adil
Lalu mengumpatnya diam-diam dalam batin
Si wanita diam dan gadis mengisi ruang yang kelam dengan ucapannya yang tegas .
Si gadis bercerita tentang bagaimana ia menyayangi pohon-pohon di Kalimalang
atau sekedar menikmati pemandangan pepohonan tua di Kebun Raya
Si gadis begitu antusias
tentang glukosa yang berubah warna jika dikasih cairan iodin.
Wanita terkesima.
Ia sudah lupa kapan terakhir kali ia mencinta dengan tulus
kepada dunia yang dia geluti.
Ia membelai kepala gadis.
Sambil berkata : Terima kasih telah datang.
Gadis itu pergi
Tanpa sepatah kata
Meninggalkan sedikit ruang kepada wanita untuk kembali mencinta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
- adindaz
- Mahasiswa, 21 Tahun. Belajar mengenai komunikasi dan media di sebuah perguruan tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar