Minggu, 30 Januari 2011

Tenggelam

Januari 2011, amat berkesan bagi saya, semua terjadi bulan ini : jatuh cinta, kaderisasi, presentasi tesis, pembuatan proposal tiga proker, persiapan pradiklat, menjadi ketua kelas dadakan, dan ternyata orang yang membuat saya bersimpati telah membuat komitmen dengan orang lain.

Begini skenarionya :
Ketika malam Eja nyuruh saya bikin penilaian untuk kaderisasi ketika saya sedang membuat bahan-bahan menyusun tesis, lalu belum lagi tiba-tiba Irfani dan Biga menyapa saya di MSN atau SMS dan meminta kelanjutan proposal yang telah diedit.

Lalu, pagi di lain hari, saya harus menghadap ke pembimbing materi ketika istirahat dan seusai itu menghadiri rapat internal Puapala, ketika saya sampai kelas, Pak Priyo menanyai saya kenapa saya tidak memangil Pak Basori karena komputer sekolah rusak dan saya ketua kelasnya.

Dan dua hari yang lalu, ketika saya sedang mempersiapkan konsep pradiklat, eh ternyata seseorang telah menyatakan perasaannya kepada orang lain dan pagi-paginya saya membuat surat perjanjian dalam pelaksanaan program kerja.

Ya sangat empet dan padet

Banyak sekali hal yang terjadi bulan ini begitu cepat bagaikan stop motion.

Saya ingin berhenti berlari.

***

Hal yang paling mengguncang adalah poin terakhir, begini kata teman-teman saya:

Sh: Sabar ya yang berlalu biarlah berlalu dan............................ayo cari yang baru.

Sa: Sabar ya jet, yang ikhlas. Insya Allah, orang ikhlas akan dibalas (kebaikannya).

Ag: wah, lo baik banget, gue doain yang terbaik.

De: Sabar ya jet!!!!!

Ah : tapi kayaknya msih ada cwok yg lebih pantes gtu jet buat lo daripada doi, gtau knapa gue ngrasa gtu haha.


Sebenernya perasaan saya biasa saja, cuma sedikit kecewa dan sangat lega. Akhirnya, tahu kenyataan. Tapi, yang paling penting adalah perhatian dari teman-teman saya, yang membuat saya tidak merasa kesepian. Sedikit pun tidak.

Saya tidak percaya dengan konsep teman sejati. Karena sejatinya, semua konsep adalah ketidakpastian dan ketidakadilan. Jadi, teman-teman ini mungkin bukan teman sejati saya. Namun, orang-orang ini yang membuat, pengalaman hidup saya lebih berwarna.

***
Di sekolah ini saya tidak belajar matematika, fisika, ekonomi, bahasa inggris, dan lainnya. Saya hanya mengejar nilai pelajaran tersebut. Yang saya pelajari adalah bagaimana hidup dengan keikhlasan, pengorbanan, mempelajari sifat teman dan musuh saya, belajar menjadi sibuk, menahan ego, menyelesaikan masalah, dan yang paling penting saya belajar bersyukur

Nilai saya dibanding ketika saya SMP jauh lebih rendah. Tapi semenjak SMA saya lebih sering bersyukur dan bahagia. Itulah yang saya cari dan dapatkan.
***
Dan masalah tidak penting ini pun tenggelam, tidak ditemukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Mahasiswa, 21 Tahun. Belajar mengenai komunikasi dan media di sebuah perguruan tinggi.

Pengikut