Sebuah kotak terjatuh dari langit
Disinari cahaya keemasan
Dan dikuliti permata
Tertulis oleh takdir
Terhisab oleh nasib
Ia terjatuh perlahan bukan tanpa sebab
Ia sebab dari musabab
Sejak terciptanya udara hingga puncak sengsara
Bacalah.
Baca langit
Baca manusia
Baca zaman
Sungguhpun kau tak perlu paham betul aksara
Rupanya si empu gemar bermain metafora
Bertahun kemudian,
Kotak dicetak jadi kotak
Dimakan separuh
Ditanam separuh
Tak pernah lagi utuh
Dilumat, dilepeh, hingga berbentuk rupa-rupa
Jadi liat yang semua orang lupa bentuk asalnya
Dan si tamak lah yang bersedia memenuhinya
Sebab ia tahu tak ada yang benar-benar tahu
Menjadikannya seakan-akan utuh
Padahal rapuh
Mudah sekali runtuh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
- adindaz
- Mahasiswa, 21 Tahun. Belajar mengenai komunikasi dan media di sebuah perguruan tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar